Metode OpenTender

ICW menggunakan serangkaian indikator yang disebut metode Potential Fraud Analysis (PFA) untuk melihat sejauh mana potensi resiko kecurangan dari tiap paket pengadaan pemerintah. Indikator ini dikembangkan dari riset tentang pola korupsi yang dilakukan sejak 2004 dan pola korupsi pengadaan sejak 2008.

Nilai resiko yang tinggi tidak dapat diartikan bahwa telah terjadi fraud atau kecurangan pada proses PBJP tersebut. Untuk memastikan bahwa ada kecurangan dalam suatu proses PBJP, perlu dilakukan pemeriksaan dan penelusuran baik secara daring maupun luring.

Dalam menghitung Potential Fraud Analysis (PFA), Indonesia Corruption Watch menggunakan 7 indikator, yaitu:

No Indikator Keterangan Skoring
1 Durasi antara tanggal pengumuman dengan penetapan pemenang waktu yang lebih lama antara tanggal pengumuman dengan penetapan pemenang dapat mengindikasikan inefisiensi dalam proses pengadaan.
  • 1 : 0-25
  • 2 : 26 - 35
  • 3 : 36 - 45
  • 4 : 46 - 70
  • 5 : > 70
2 Perbandingan Nilai Kontrak dan HPS Nilai kontrak diatas nilai HPS tidak diperbolehkan berdasarkan peraturan pengadaan barang dan jasa
  • 5 : >0
Jika nilai kontrak semakin mendekati HPS maka potensi penyimpangan lebih tinggi.
Namun, semakin jauh nilai kontrak dibawah HPS juga mengindikasikan perencanaan kurang baik/ potensi penyimpangan tinggi
  • 5 : 0-0.99
  • 4 : 1 - 1.99
  • 3 : 2 - 2.99
  • 2 : 3 - 3.99
  • 1 : 4-7,99
  • 2 : 8-11,99
  • 3 :12-15,99
  • 4 : 16-19,99
  • 5 :>=20
3 Nilai Kontrak Tinggi Semakin tinggi nilai kontrak sebuah pengadaan maka potensi resikon kecurangannya pun semakin besar
  • 1 : 0-500 Jt
  • 2 : >500 Jt -1 M
  • 3 : >1 - 5 M
  • 4 : >5-10 M
  • 5 : > 10 M
4 Tender dengan judul kurang dari 20 karakter Judul tender dengan jumlah karakter yang terlalu sedikit mengindikasikan kurangnya integritas. Judul yang singkat juga dapat mengurangi kesempatan bagi penyedia potensial untuk mengikut tender.
  • 5 : 0 - 20
  • 4 : 21 - 40
  • 3 : 41 - 60
  • 2 : 61 - 80
  • 1 : > 80
5 Tender dengan deskripsi kurang dari 60 karater Deskripsi tender dengan jumlah karakter yang terlalu sedikit mengindikasikan kurangnya integritas. Deskripsi yang singkat juga dapat mengurangi kesempatan penyedia potensial untuk mengikuti tender.
  • 5 : 0 - 60
  • 4 : 61 - 120
  • 3 : 121 - 180
  • 2 : 181 - 240
  • 1 : > 240
6 Pengadaan di kuartal 4 Pengadaan di kuartal ke empat dapat mengindikasikan pengadaan dalam rangka menghabiskan anggaran dengan proses yang terburu-buru, sehingga hasilnya tidak maksimal
  1. : Januari-Juni
  2. : Juli-September
  3. : Oktober
  4. : November
  5. : Desember
7 Pemenang berulang Menghitung berapa kali sebuah perusahaan memenangkan pengadaan pemerintah dalam satu tahun anggaran; semakin banyak sebuah perusahaan menang di tahun anggaran yang sama, maka potensinya akan semakin besar
  • 5: > 4 kali
  • 4: 4 kali
  • 3: 3 kali
  • 2: 2 kali
  • 1: 1 kali

Berdasarkan table diatas, kemudian setiap tender diberi nilai dari 0 – 100, dimana semakin mendekati 100 berarti potensi resiko kecurangannya semakin tinggi. Nilai ini di dapat dari perhitungan jumlah nilai berdasarkan indikator dikurang nilai minimal, dibagi nilai maksimal dikurangi nilai minimal, kemudian hasilya di kali 100.

Nilai = ((jumlah nilai berdasarkan indikator – nilai min)/ (nilai max – nilai min)) x 100

Nilai akhir dalam penghitungan ini, dibagi menjadi 3 kategori, yaitu:

• Pengadaan dengan resiko rendah : 0 – 40
• Pengadaan dengan resiko sedang : 41 – 70
• Pengadaan dengan resiko tinggi : 71 – 100